Ngabuburit di Candi Pangkuan, Desa Cilibur
Ditulis oleh Administrator
(radar tegal)
|
Monday, 30 July 2012 |
Menunggu Sore sambil Bermain dengan KeraSetiap
sore mulai pukul 16.00 WIB muda-mudi hingga orang tua terlihat asih
duduk-duduk atau berkeliling menyusuri hutan lindung yang berada di
tanah kas desa seluas 4,5 hektar tersebut. Untuk apa?
LAPORAN: TEGUH S
Mereka yang
asyik terlihat duduk-duduk itu, bukan hanya menikmati keindahan suasana
alam saja. Mereka ternyata sedang menikmati daya tarik kawasan Candi
Pangkuan yang berada di Desa Cilbur, Kecamatan Paguyangan. Selain
terdapat beberapa situs berupa patung dan pohon berusia ratusan tahun,
juga adanya ratusan kera yang hidup di dalam hutan.
Candi
Pangkuan sendiri berlokasi di wilayah Dukuh Kembang Desa Cilibur atau
sekitar 8 kilometer dari jalur utama Tegal-Purwokerto, wilayah
Kecamatan Paguyangan. Selama bulan Ramadan ini semakin ramai dikunjungi
oleh warga.
Kera-kera yang hidup di lokasi candi
juga dapat diajak berinteraksi dengan pengunjung. Mereka tidak
segan-segan mendekat dan mengambil makanan yang sengaja disodorkan
pengunjung.
"Meski namanya belum terkenal seperti
Kebun Teh Kaligua maupun Telaga Ranjeng, namun saat ini mulai banyak
yang meminati keindahan alam serta daya tarik yang ada di Candi
Pangkuan ini, terutama selama bulan puasa untuk ngabuburit," ungkap
Kepala Desa Cilibur Sukirno.
Karena memang belum
dikelola secara maksimal, lokasi wisata ini masih dapat secara bebas
didatangi pengunjung tanpa adanya tiket tanda masuk. Di dalam lokasi
juga terdapat sebuah patung dan beberapa makam yang dinamai oleh warga
dengan nama kuburan Hindu.
"Sayang beberapa di
antaranya telah dicuri orang yang tidak bertanggung jawab, namun
demikian saat ini pemerintah desa bersama warga masyarakat saat ini
telah bertekad untuk dapat memaksimalkan potensi yang ada ini dengan
jalan turut serta memelihara semua yang ada didalam lokasi candi," kata
Sukirno.
Selain nama candi Pangkuan warga
sekitar Desa cilibur juga terbiasa menyebut lokasi ini dengan nama alas
tua (hutan berusia tua). Menurut cerita yang berkembang dimasyarakat,
konon dahulunya lokasi ini merupakan tempat pertemuan dari beberapa
petinggi kerajaan di tanah Jawa. (*)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar